Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari kemampuan public speaking, kami membagi tahap berlatih ke dalam tiga level. Pembagian ini adalah: basic, advanced, mastery. Pembagian ini mempermudah Anda belajar dan berlatih public speaking lho. Pembagian ini bersifat sekuensial, alias berurutan. Dengan kata lain, saat Anda sedang berada dalam level basic, mempelajari hal-hal yang bersifat advanced justru malah berpotensi mempersulit. Ya, mempersulit Anda belajar dan berlatih, karena Anda mempelajari sesuatu yang belum siap Anda pelajari. Jadi seri artikel ini membantu Anda mengenali Anda sedang berada dalam level yang mana, lalu Anda bisa fokus melatih diri Anda dengan level yang sesuai. Sekarang kita akan membahas tentang level basic.
Orang-orang
yang perlu belajar public speaking basic adalah orang-orang yang masih
punya banyak tantangan secara mental. Saat ditanya takut menjawab -
bukan sekedar malu. Takut mengangkat tangan di kelas / rapat. Ketika
tampil dipenuhi keraguan. Sangat takut melakukan kesalahan,
sampai-sampai kesalahan kecil bisa membuat seisi presentasi jadi serasa
neraka. Dengan tantangan mental semacam ini, presentasi dan public
speaking menjadi sesuatu yang menyiksa (secara mental, off course).
Dengan mempelajari basic public speaking, transformasi yang terjadi adalah:
-
Yang malu-malu jadi ga tau malu dan bahkan malu-maluin.
-
Yang takut-takut jadi tertantang untuk maju.
-
Yang tersiksa jadi menikmati.
Perhatikan kawan-kawan kita yang "gokil", mereka sangat enjoy
dalam banyak hal termasuk public speaking. Mereka kadang terlihat lucu,
ga tau malu, dan bahkan malu-maluin. Hanya saja mereka merasa yang
mereka lakukan itu dalam batas kewajaran dan bukanlah aib. Sehingga
mereka tak merasa tersiksa dan bisa dengan cepat belajar memperbaiki
penampilan mereka. Jadi kalau Anda masih merasa malu, takut, dan
tersiksa* maka Anda masih berada dalam level basic. Yuk baca lebih
lanjut.
Belajar
tentang basic bisa jadi menghabiskan waktu cukup lama, karena
memerlukan cukup banyak pengalaman dan berlatih setiap hari. Kabar
baiknya, berlatih basic public speaking bisa dilakukan sehari-hari
bahkan tanpa audiens. Detailnya nanti di artikel lain ya.
Berlatih
public speaking diibaratkan membangun gedung bertingkat banyak. Ini
bisa diibaratkan pembangunan mulai dari masa persiapan lahan sampai
fondasi jadi. Jika Anda pernah memperhatikan pembangunan gedung
bertingkat, maka Anda tahu bahwa proses pembangunan, yaitu persiapan
lahan, gali lubang fondasi, memasang tiang pancang, memasang rangka,
mengecor, dll. Semuanya membutuhkan waktu lama. Jika gedung ditargetkan
selesai dalam 3 tahun, penyelesaian fondasi sendiri bisa membutuhkan
waktu hingga 1,5 tahun. Hal ini disebabkan karena fondasi selalu menjadi
tumpuan struktur lain yang akan ditimpakan di atasnya.
Melatih
kemampuan basic ini berarti melatih mentalitas. Tujuan utamanya adalah
membuat Anda bisa memiliki mentalitas seorang public speaker sejati.
Seorang public speaker tentu memiliki mentalitas berbeda dibandingkan
dengan orang-orang lain yang mengacungkan tangan saja sudah takut.
Seorang public speaker memiliki mentalitas:
Berani maju.
Kapanpun,
di manapun, tidak ada hal yang bisa menghalangi seorang public speaker
yang sudah menetapkan dirinya untuk tampil. Yang ada dalam pikirannya
adalah segera maju dan mengeluarkan seluruh kemampuannya.
Pikiran-pikiran merusak semacam "Gimana kalau salah", "Saya belum
menguasai 100% materinya", dan semacamnya, sudah tidak memiliki tempat
di pikirannya.
Berani salah.
Bukan
berarti dengan sengaja melakukan kesalahan lho. Ini maksudnya, apapun
yang Anda rencanakan sebelum tampil pasti ada hal-hal yang berada di
luar kendali kita maupun hal-hal yang bisa mengurangi performa Anda.
Kalau sudah terjadi kesalahan maka pikiran seorang public speaker yang
baik, akan SECARA OTOMATIS tetap tenang. Kesalahan sudah terjadi, mau
bagaimana lagi? The show must go on. Tetap PeDe, tetap tenang, dan pikiran terfokus pada "bagaimana membuat sisa presentasi saya tetap cemerlang".
Enjoy.
Kebalikan
dari orang-orang yang “tersiksa", mentalitas public speaker yang baik
membuat Anda bisa menikmati penampilan Anda. Saat tampil, sebenarnya
Anda bukan cuma sekedar presentasi, pidato, atau berbicara. Yang Anda
lakukan adalah mengekspresikan diri.
Saat Anda tampil dengan mentalitas ini, Anda tampil tanpa beban, Anda
sedang menjadi diri Anda yang sebenarnya. Tanyalah pada teman-teman Anda
yang senang tampil, perasaan saat mereka tampil dan jadi pusat
perhatian adalah perasaan mampu mengeluarkan yang terbaik dari dalam
diri. Dan perasaan itu sangat luar biasa. Bagi Anda yang belum pernah
merasakan perasaan ini saat melakukan public speaking, ayo cepat-cepat
latih mentalitas ini dan jadi bagian dari kami yang lebih dulu
mencobanya. Setelah Anda merasakannya, baru saatnya Anda berbagi
perasaan ini kepada orang lain.
Tiga
ciri utama di atas kadang terdengar terlalu sederhana, tetapi
melatihnya itu yang jadi tantangan. Anda bisa jadi harus perang batin
untuk melatihnya. Mengangkat tangan di kelas untuk mengajukan diri
menjawab pertanyaan dosen. Mengajukan diri mengambil bagian presentasi
dalam tugas kelompok. Segera mengeluarkan usulan saat rapat dengan
atasan. Semua pada prakteknya bisa jadi menyeramkan. "Ngacung gak ya? Ngacung gak ya? Sekarang atau nanti ya?". Pikiran macam itu yang ada di kepala saya saat dulu melatihnya, dan rasa takut itu sangat nyata.
Daripada
saya cuma bilang "Yang berani dong", mending saya sharing quote aja.
Lupa siapa authornya, isinya seperti berikut ini: "Keberanian itu
bukanlah berarti tidak adanya rasa takut, keberanian itu adalah memilih
untuk menghadapi rasa takut itu".
Fokus
latihan pada level ini adalah melatih kejiwaan Anda lho Mentalitas
"tampilkan yang terbaik yang ada dalam diri, nothing elses really
matter", membentuk citra diri "saya layak mendapat kesempatan ini,
karena itu saya akan ambil segera. Saya layak maju", mencetak kebiasaan
"selalu berpikir tenang dalam segala kondisi saat tampil". Dengan
mengulang-ulang kata-kata di atas saja bisa memprogram pikiran bawah
sadar, apalagi jika dilanjutkan sampai naik ke atas panggung.
Tetap
sabar saja, berlatih apapun ada prosesnya, termasuk melatih mental.
Bisa jadi nanti ada beberapa kekeliruan atau hal lucu saat Anda
berlatih. But, who hasn’t?
Semua ahli public speaking juga pasti pernah mengalaminya. Saya?
Banyak! Malah sering saya ceritakan saat saya mengisi seminar public
speaking. Bisa jadi stok untuk cerita lucu tuh. Asik kan :D
Jadi
itulah level basic, tetap banyak berlatih, tetap banyak belajar, karena
struktur paling kuat dalam hal apapun adalah fondasi. Tak terlihat,
tapi tetap berperan paling besar.
*maafkan gaya bahasa yang lebay ini, tapi kena banget dengan keadaan Anda kaan ;)
sumber : http://gpssbandung.com/articles/pengantar-belajar-public-speaking-basic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar