Senin, 22 April 2013

Product Knowledge-Jati



TUGAS MATA KULIAH
ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN


Tugas Product Knowledge


JATI ( Tectonagrindis Linn. f.)




Oleh :
PRAYUGA DEKA RUSYANA
F34100072
















2013
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Minggu, 21 April 2013

Selasa, 16 April 2013

Kunjungan SMA Ummul Quro ke FATETA

Salah satu program kerja dari Biro Public Relation BEM FATETA adalah menerima kunjungan studi banding dari eksternal baik dari tingkat Sekolah Menengah Atas ataupun dari perguruan tinggi lainnya. Pada hari Selasa, 16 April 2013 SMA Ummul Qoro Bogor berkunjung ke FATETA untuk melihat dan mengetahui semua departemen yang ada di Fakultas terbaik di IPB ini. Sejumlah 57 orang siswa kelas X dan didampingi oleh 4 orang guru mendapatkan penjelasan mengenai FATETA dari segi informasi mengenai jurusan, prestasi-prestasi dari FATETA hingga fasilitas-fasilitas penunjang akademik yang ada di FATETA. Rombongan disambut hangat oleh staff BEM FATETA di auditorium Abdul Muis Nasution , dan selanjutnya berkunjung ke Techno-Park pusat perkembangan informasi teknologi pertanian. Berikut dokumentasi dari acara Studi Banding SMA Ummul Quro, Bogor





 Semoga dengan kunjungan adik-adik dari SMA Ummul Quro bisa mengambil pelajaran dan berminat mendaftar di IPB terutama di FATETA..hehehe.. :D






















Kamis, 04 April 2013

Karbondioksida yang Bermanfaat

 
Pyrococcus furious

GEORGIA, KOMPAS.com — Tim peneliti dari University of Georgia berhasil mengembangkan cara baru memanfaatkan karbon dioksida di atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar dan produk lain yang bermanfaat.

"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya, dan menghasilkan sesuatu yang berharga," kata Michael Adams dari Bioenergy Systems Research Institute University of Georgia.

Tumbuhan seperti diketahui mengubah karbon dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar Matahari dan air. Glukosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat fermentasi. Namun, proses secara langsung sulit sebab glukosa tersembunyi pada bagian dalam tumbuhan.

"Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan tumbuhan sebagai pihak tengah," ungkap Adams yang telah memublikasikan hasil penelitiannya di Proceedings of the National Academies of Sciences, Senin (25/3/2013).